Puisi Muhammad Rois Rinaldi
Di atas panggung kulihat gadis seksi
menari-nari tanpa busana menjulurkan selendang
ia menghampiri para lelaki, bujang juga si renta jalang
matanya ketap-ketip, oh lentik jemarinya menggelitik
gairahku menaiki ubun-ubun, hati bak letupan peluru
tapi seketika menjadi anyep
pada bulat matanya terkubur peradaban purba
terbaca catatan nenek moyang yang pandai menenun senyum
membuat selimut tebal menjaga anak-cucu dari raung ngeri malam
malam tak pernah berubah, tetap gelap, sesekali berbulan berbintang
tapi kini, petuah tak lagi merekah, hanya kuncup-kuncup layu
tak ada tenunan, kita bebas tel**jang memajang kemolekan
dan lupakanlah Tuhan, birahi kita telah mendapatkan mandatNya
lagi pula di atas panggung lain, pada malam yang sama
para penceramah itu telah lupa pada amanah
pesan-pesan terbang bersama guyonan ala ludruk
dan para jamaah duduk manis menikmati sajian
di atas panggung telah kusaksikan manusia-manusia te***jang
di atas panggung tengah kusaksikan para penceramah menggelar lawakan
dan mari, bersama-sama menyalahkan zaman yang menua
CILEGON-BANTEN
02 NOVEMBER 2011
Baca Juga : Exploit Joomla - Remote Shell Upload Vulnerability [ com_fabrik ]
Baca Juga : Proxy Tercepat Di Indonesia
Title Post: Sajak Zaman
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Avia
Terimakasih sudah berkunjung di blog CyberAsk, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Avia
Terimakasih sudah berkunjung di blog CyberAsk, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Apa Komentar Anda..?