Puisi Shusy Anggraini
Saat Lahir, aku sangat mensyukuri nikmat Mu atas kelahiran diriku,
Bertemu dengan keluarga sederhana yang memiliki latar belakang keislaman
Saat Balita, Aku bersyukur atas cinta kasih yang diberikan kedua orangtuaku
Yang merawat diriku sejak masih kecil dengan kasih sayang
Saat remaja tiba, aku ingat masa-masa jahiliyah itu,
Masa-masa remaja yang membuat para pemuda terlena
Masa-masa remaja yang naif dan congak akan dunia
Masa-masa remaja yang sombong dan angkuh dalam mencari jati diri mereka
Yang berkata, inilah aku, inilah duniaku, dan aku tak pernah perduli siapapun diriMu,
Kalau bukan karena rahmat dan kasih sayangMu
Mungkin saat itu diriku telah menjadi sampah, yang mati muda dalam kesia-siaan
Saat Dewasa dan Menikah, dengan segala kebaikan dan anugerah dariMu
Kau berikan aku pekerjaan, penghidupan dan cinta seorang manusia kepada diriku
Kau berikanku suami sholeh dan anak-anak yang lucu
Kau berikan aku mahligai rumah tangga yang sakinah, bahtera keluarga yang mawaddah
Dari semua nikmat yang engkau berikan kepadaku sejak aku lahir, balita, remaja, dewasa
Hingga menikah, hanya sedikit sekali aku bersyukur kepadaMu,
sekali Tasbih dan Hamdalah yang terucap dari bibirku,
sedikit sekali tangan ini berada diatas untuk beribadah kepadaMu,
Tiadalah daun yang jatuh ditengah rimba tanpa sepengetahuan diriMu,
Tiadalah semut hitam yang berjalan ditengah malam
diatas batu hitam yang tidak engkau ketahui.
kami menggapai derajat yang tinggi dalam naungan saum-saum kami,
dalam qiyamulail-qiyamulail yang akan kami lewati,
Jangan biarkan malam-malam kami terlewat begitu saja
Jangan biarkan siang-siang kami berlalu sia-sia
Meskipun airmata ini telah mengering, tapi rasa harap ini tak pernah berhenti,
Kami butuh pertolonganMu Yaa Zat yang membolak-balikan hati
Kami butuh bimbinganMu untuk meneruskan sisa-sisa usia kami
Agar jiwa-jiwa ini tak lagi gelisah, hati ini tak lagi merasa resah
Saat ketetapanMu datang menjemput kami
Saat takdirmu menyapa umur kami, Lirih kami berucap dalam hening
Dalam sepi yang menemani, dalam desir angin sayup-sayup terdengar
Dalam gumam kecil yang membasahi bibir
Subhanallah, walhamdulillah. Walaailahailallah, wallahuakbar
Subhanallah,��.walhamdulillah,�.. walaailahailallah,�.. wallahuakbar
Subhanallah,��. Walhamdulillah���� walaailahailallah,� wallahuakbar
Baca Juga : Exploit Joomla - Remote Shell Upload Vulnerability [ com_fabrik ]
Baca Juga : Proxy Tercepat Di Indonesia
Title Post: Mutiara Dalam Munajat
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Avia
Terimakasih sudah berkunjung di blog CyberAsk, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: Avia
Terimakasih sudah berkunjung di blog CyberAsk, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Apa Komentar Anda..?